Selasa, 05 Januari 2016

Tugu Eksotis yang Menjadi Ikon Kotabumi

Tugu Payan Mas Kotabumi
                                                             Kabupaten Lampung Utara
mobil angkot di kotabumi di depan
 rumah bupati lampung utara

tugu payan mas di malam 
hari terlihat eksotis


tugu payan mas adalah tugu ciri khas masyarakat lampung utara yg mana di gunakan oleh anak muda sekitar untuk nongkrong dan berkumpul di sore hari, selain tempat nogkrong tugu payan mas juga di gunakan sebagai simbol dari lampung utara itu sendiri . apabila anda pernah melihat dari dekat atau melewati atau datang ketempat ini, berarti anda berada di kawasan kotabumi lampung utara.
tugu ini juga berada di tengah kota, persimpangan jalan di jalan lintas menuju bara datu, bukit kemuning, blitang dan muara dua. sebelum di renovasi menjadi tugu payan mas tugu ini bernama tugu kayu aro
seperti inilah tugu kayu aro sebelum di renovasi menjadi tugu payan mas,

trimksh sudah berkunjung di blog kami

LATAR BELAKANG LAHIRNYA NAHDLATUL ULAMA (NU)


Sebagai warga Indonesia khususnya warga NU haruslah mengetahui sejarah Bangsa ini. Bagaimana NU dalam peranannya yang begitu besar dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, mempertahankan keutuhan NKRI dan bagaimana latar belakang lahirnya ormas terbesar di dunia Nahdlatul Ulama (NU) ini lahir. Silakan disimak dan dihayati mudah-mudahan menjadi pijakan bagi kita untuk lebih menghargai jasa-jasa para Pahlawan.

Ada tiga alasan yang melatarbelakangi lahirnya Nahdlatul Ulama 31 Januari 1926:

1. Motif Agama.
Bahwa Nahdlatul Ulama lahir atas semangat menegakkan dan mempertahankan Agama Allah di Nusantara, meneruskan perjuangan Wali Songo. Terlebih Belanda-Portugal tidak hanya menjajah Nusantara, tapi juga menyebarkan agama Kristen-Katolik dengan sangat gencarnya. Mereka membawa para misionaris-misionaris Kristiani ke berbagai wilayah.

2. Motif Nasionalisme.
NU lahir karena niatan kuat untuk menyatukan para ulama dan tokoh-tokoh agama dalam melawan penjajahan. Semangat nasionalisme itu pun terlihat juga dari nama Nahdlatul Ulama itu sendiri yakni Kebangkitan Para Ulama. NU pimpinan Hadhratus Syaikh KH. Hasyim Asy'ari sangat nasionalis. Sebelum RI merdeka, para pemuda di berbagai daerah mendirikan organisasi bersifat kedaerahan, seperti Jong Cilebes, Pemuda Betawi, Jong Java, Jong Ambon, Jong Sumatera, dan sebagainya. Tapi, kiai-kiai NU justru mendirikan organisasi pemuda bersifat nasionalis.

Pada 1924, para pemuda pesantren mendirikan Syubbanul Wathon (Pemuda Tanah Air). Organisasi pemuda itu kemudian menjadi Ansor Nahdlatoel Oelama (ANO) yang salah satu tokohnya adalah pemuda gagah, Muhammad Yusuf (KH. M. Yusuf Hasyim -Pak Ud).

Selain itu dari rahim NU lahir lasykar-lasykar perjuangan fisik, di kalangan pemuda muncul lasykar-lasykar Hizbullah (Tentara Allah) dengan panglimanya KH. Zainul Arifin seorang pemuda kelahiran Barus Sumatra Utara 1909, dan di kalangan orang tua Sabilillah (Jalan menuju Allah) yang di komandoi KH. Masykur.
Sejarah mencatat, meski bangsa Indonesia telah memproklamasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, 53 hari kemudian NICA (Netherlands Indies Civil Administration) nyaris mencaplok kedaulatan RI. Pada 25 Oktober 1945, 6.000 tentara Inggris tiba di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. Pasukan itu dipimpin Brigadir Jenderal Mallaby, Panglima Brigade ke-49 (India). Penjajah Belanda yang sudah hengkang pun membonceng tentara sekutu itu.

Praktis, Surabaya genting. Untung, sebelum NICA datang, Soekarno sempat mengirim utusan menghadap Hadhratus Syaikh KH. Hasyim Asy’ari di Pesantren Tebuireng, Jombang. Melalui utusannya, Soekarno bertanya kepada Hadhratus Syaikh KH. Hasyim Asy’ari: “Apakah hukumnya membela tanah air? Bukan membela Allah, membela Islam, atau membela al-Qur'an. Sekali lagi, membela tanah air?”

Hadhratus Syaikh KH. Hasyim Asy’ari yang sebelumnya sudah punya fatwa jihad kemerdekaan bertindak cepat. Dia memerintahkan KH. Wahab Hasbullah, KH. Bisri Syansuri, dan para Kiyai lain untuk mengumpulkan para Kiyai se-Jawa dan Madura. Para Kiyai dari Jawa dan Madura itu lantas rapat di Kantor PB Ansor Nahdlatoel Oelama (ANO), Jalan Bubutan VI/2, Surabaya, dipimpin Kiai Wahab Hasbullah pada 22 Oktober 1945.

Pada 23 Oktober 1945, Hadhratus Syaikh KH. Hasyim Asy’ari atas nama Pengurus Besar NU mendeklarasikan seruan jihad fi sabilillah, yang kemudian dikenal dengan Resolusi Jihad.
Ada tiga poin penting dalam Resolusi Jihad itu: a) Pertama, setiap muslim – tua, muda, dan miskin sekalipun- wajib memerangi orang kafir yang merintangi kemerdekaan Indonesia. b) Kedua, pejuang yang mati dalam perang kemerdekaan layak disebut syuhada. c) Ketiga, warga Indonesia yang memihak penjajah dianggap sebagai pemecah belah persatuan nasional, maka harus dihukum mati.

Jadi, umat Islam wajib hukumnya membela tanah air. Bahkan, haram hukumnya mundur ketika kita berhadapan dengan penjajah dalam radius 94 km (jarak ini disesuaikan dengan dibolehkannya Qashar Shalat). Di luar radius itu dianggap fardhu kifayah (kewajiban kolektif, bukan fardhu ‘ain, kewajiban individu).

Fatwa jihad yang ditulis dengan huruf pegon itu kemudian digelorakan Bung Tomo lewat radio. Keruan saja, warga Surabaya dan masyarakat Jawa Timur yang keberagamaannya kuat dan mayoritas NU merasa terbakar semangatnya. Ribuan Kiyai dan santri dari berbagai daerah -seperti ditulis M.C. Ricklefs (1991), mengalir ke Surabaya.

Meletuslah peristiwa 10 November 1945 yang dikenang sebagai hari pahlawan. Para Kiyai dan pendekar tua membentuk barisan pasukan non regular Sabilillah yang dikomandani oleh KH. Maskur. Para santri dan pemuda berjuang dalam barisan pasukan Hizbullah yang dipimpin oleh H. Zainul Arifin. Sementara para Kiyai sepuh berada di barisan Mujahidin yang dipimpin oleh KH. Wahab Hasbullah. Perang tak terelakkan sampai akhirnya Brigadir Jenderal Mallaby tewas.

3. Motif Mempertahankan Faham Ahlussunnah wal Jama’ah.
NU lahir untuk membentengi umat Islam khususnya di Indonesia agar tetap teguh pada ajaran Islam Ahlussunnah wal Jama’ah (Para Pengikut Sunnah Nabi, Sahabat dan Ulama Salaf Pengikut Nabi-Sahabat), sehingga tidak tergiur dengan ajaran-ajaran baru (tidak dikenal zaman Rasul-Sahabat-Salafus Shaleh/ajaran ahli bid'ah). Pembawa ajaran-ajaran bid'ah yang sesat (bid'ah madzmumah) menurut ulama Ahlussunnah wal Jama’ah adalah sebagai berikut:

a) Kaum Khawarij dengan imam/pemimpinnya Abdullah bin Abdul Wahab ar-Rasabi yang muncul di masa kekhalifahan Ali bin Abi Thalib Ra. yang berpendapat bahwa orang yang berdosa besar adalah kafir, sehingga ciri khas mereka mudah menuduh orang-orang Islam yang tidak sepaham dengan ajarannya sebagai kafir. Bahkan sahabat Ali bin Abi Thalib Ra. pun dicap kafir karena dianggap berdosa besar mau menerima tawaran tahkim/perdamaian yang diajukan oleh pemberontak Muawiyyah Ra.

b) Kaum Syi'ah, lebih-lebih setelah munculnya sekte syi'ah Rafidhah dan Ghulat. Tokoh pendiri Syi'ah adalah Abdullah bin Saba’ seorang Yahudi yang pura-pura masuk Islam dan menyebarkan ajaran Wishoya, bahwa kepemimpinan setelah Nabi adalah lewat wasiat Nabi Saw. Dan yang mendapatkan wasiat adalah Ali bin Abi Thalib Ra. Dan Abu Bakar, Umar dan Utsman termasuk perampok jabatan.

c) Aliran Mu'tazilah yang didirikan oleh seorang tabi'in yang bernama Wasil bin Atho', ciri ajaran ini adalah menafsirkan al-Qur'an dan kebenaran agama ukurannya adalah akal manusia, bahkan mereka berpendapat demi sebuah keadilan Allah harus menciptakan al-manzilah baina al-manzilataini, yakni satu tempat di antara surga dan neraka sebagai tempat bagi orang-orang gila.

d) Faham Qodariyyah yang pendirinya adalah Ma'bad al-Juhaini dan Ghailan ad-Dimasyqi keduanya murid Wasil bin Atho' dan keduanya dijatuhi hukuman mati oleh Gubernur Irak dan Damaskus karena menyebarkan ajaran sesat (bid'ah), ciri ajarannya adalah manusia berkuasa penuh atas dunia ini, karena tugas Allah telah selesai dengan diciptakannya dunia, dan bertugas lagi nanti ketika kiamat datang.

e) Aliran Mujassimah atau kaum Hasyawiyyah ciri aliran ini menjasmanikan Allah (menyerupakan Allah dengan makhluk) yang diawali dengan menafsirkan al-Qur'an secara lafdziy dan tidak menerima ta'wil, sehingga sehingga mengartikan yadullah adalah Tangan Allah. (Lihat Ibnu Hajar al-'Asqolani dalam Fath al-Baari Juz XX hal. 494). Bahkan mereka sanggup mengatakan, bahwa pada suatu ketika, kedua mata Allah kesedihan, lalu para malaikat datang menemuiNya dan Dia (Allah) menangisi (kesedihan) berakibat banjir Nabi Nuh As. sehingga mataNya menjadi merah, dan ‘Arsy meratap hiba seperti suara pelana baru dan bahwa Dia melampaui ‘Arsy dalam keadaan melebihi empat jari di segenap sudut. (Lihat asy-Syahrastani dalam al-Milal wa an-Nihal, hal. 141).

f) Ajaran-ajaran Para Pembaharu Agama Islam (Mujaddid) yang dimulai dari Ibnu Taimiyyah (661-728 H / 1263-1328 M atau abad ke 7 – 8 H / 13 – 14 M yakni 700 tahun setelah Nabi Saw. wafat atau 500 tahun dari masa Imam asy-Syafi'i). Beliau mengaku penganut madzhab Hanbali, tapi anehnya beliau justru menjadi orang pertama yang menentang sistem madzhab. Pemikirannya lalu dilanjutkan muridnya Ibnul Qoyyim al-Jauziyyah. Aliran ini kemudian dikenal dengan nama aliran salafi-salafiyah yang mengaku memurnikan ajaran kembali ke al-Qur'an dan Hadits, tetapi di sisi lain mereka justru mengingkari banyak hadits-hadits Shahih (inkarus sunnah). Mereka ingin memberantas bid'ah tetapi pemahaman tentang bid'ahnya melenceng dari makna bid'ah yang dikehendaki Rasulullah Saw., yang dipahami oleh para sahabat dan para ulama salaf Ahlussunnah wal Jama'ah.

Mereka juga membangkitkan kembali penafsiran al-Qur'an-Sunnah secara lafdziy. Golongan Salafi ini percaya bahwa al-Qur’an dan Sunnah hanya bisa diartikan secara tekstual (apa adanya teks) atau literal dan tidak ada arti majazi atau kiasan di dalamnya. Pada kenyataannya terdapat ayat al-Qur’an yang mempunyai arti harfiah dan ada juga yang mempunyai arti majazi, yang mana kata-kata Allah Swt. harus diartikan sesuai dengannya. Jika kita tidak dapat membedakan di antara keduanya maka kita akan menjumpai beberapa kontradiksi yang timbul di dalam Al-Qur’an. Maka dari itu sangatlah penting untuk memahami masalah tersebut.

Dengan adanya keyakinan bahwa seluruh kandungan Al-Qur’an dan Sunnah hanya memiliki makna secara tekstual atau literal dan jauh dari makna majazi atau kiasan ini, maka akibatnya mereka memberi sifat secara fisik kepada Allah Swt. (umpama Dia Swt. mempunyai tangan, kaki, mata dan lain-lain seperti makhlukNya). Mereka juga mengatakan terdapat kursi yang sangat besar (‘Arsy) dimana Allah Swt. duduk (sehingga Dia membutuhkan ruangan atau tempat untuk duduk) di atasnya. Terdapat banyak masalah lainnya yang diartikan secara tekstual. Hal ini telah membuat banyak fitnah di antara ummat Islam, dan inilah yang paling pokok dari mereka yang membuat berbeda dari madzhab yang lain. Salafisme ini hanya berjalan atas tiga komposisi yaitu; Syirik, Bid’ah dan Haram. (Penjelasan rincinya akan dibahas kemudian).

Munculnya Muhammad bin Abdul Wahab di abad ke 12 H / 18 M, seorang pembaharu agama (mujaddid) yang lahir di Ayibah lembah Najed (1115-1201 H/1703-1787 M) yang mengaku sebagai penerus ajaran Salafi Ibnu Taimiyyah dan kemudian mendirikan madzhab Wahabi-Wahabiyyah. Ia pun mengaku sebagai Ahlussunnah wal Jama’ah karena meneruskan pemikiran Imam Ahmad bin Hanbal yang diterjemahkan oleh Ibnu Taimiyyah, tapi sebagaimana pendahulunya, Muhammad bin Abdul Wahab dan pengikutnya pun layaknya kaum Khawarij yang mudah mengkafirkan para ulama yang tidak sejalan dengan dia, bahkan sesama madzhab Hanbali pun ia mengkafirkanya.

Di sini, kita akan mengemukakan beberapa pengkafiran Muhammad bin Abdul Wahhab terhadap beberapa tokoh ulama Ahlussunnah yang tidak sejalan dengan pemikiran sektenya:

• Dalam sebuah surat yang dilayangkan kepada Syeikh Sulaiman bin Sahim –seorang tokoh madzhab Hanbali pada zamannya– Ia (Muhamad Abdul Wahhab) menuliskan: “Aku mengingatkan kepadamu bahwa engkau bersama ayahmu telah dengan jelas melakukan perbuatan kekafiran, syirik dan kemunafikan! Engkau bersama ayahmu siang dan malam sekuat tenagamu telah berbuat permusuhan terhadap agama ini! Engkau adalah seorang penentang yang sesat di atas keilmuan. Dengan sengaja melakukan kekafiran terhadap Islam. Kitab kalian itu menjadi bukti kekafiran kalian!” (Lihat dalam ad-Durar as-Saniyah jilid 10 hal. 31).

• Dalam sebuah surat yang dilayangkan untuk Ibnu Isa –yang telah melakukan argumentasi terhadap pemikirannya –Muhammad Abdul Wahhab menvonis sesat para pakar fikih (fuqoha) secara keseluruhan. Ia (Muhamad Abdul Wahhab) menyatakan: (Firman Allah); “Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai Tuhan selain Allah”. Rasul dan para imam setelahnya telah mengartikannya sebagai ‘Fikih’ dan itu yang telah dinyatakan oleh Allah sebagai perbuatan syirik. Mempelajari hal tadi masuk kategori menuhankan hal-hal lain selain Allah. Aku tidak melihat terdapat perbedaan pendapat para ahli tafsir dalam masalah ini.” (Lihat dalam ad-Durar as-Saniyah jilid 2 hal. 59).

• Berkaitan dengan Imam Fakhrur Razi –pengarang kitab Tafsir al-Kabir, yang bermadzhab Syafi’i Asy’ary– ia (Muhamad Abdul Wahhab) mengatakan: “Sesungguhnya Razi tersebut telah mengarang sebuah kitab yang membenarkan para penyembah bintang.” (Lihat dalam ad-Durar as-Saniyah jilid 10 hal. 355). Betapa kedangkalan ilmu Muhamad bin Abdul Wahhab terhadap karya Imam Fakhrur Razi. Padahal dalam karya tersebut, Imam Fakhrur Razi menjelaskan tentang beberapa hal yang menjelaskan fungsi gugusan bintang dalam kaitannya dengan fenomena yang berada di bumi, termasuk berkaitan dengan bidang pertanian. Namun Muhammad bin Abdul Wahhab dengan keterbatasan ilmu terhadap ilmu perbintangan telah menvonisnya dengan julukan yang tidak layak, tanpa didasari ilmu yang cukup.

Dari berbagai pernyataan di atas maka jangan kita heran jika Muhammad bin Abdul Wahhab pun mengkafirkan –serta diikuti oleh para pengikutnya (Wahhabi)–para pakar teologi (mutakallimin) Ahlusunnah secara keseluruhan (Lihat dalam ad-Durar as-Saniyah jilid 1 hal. 53), bahkan ia (Muhamad Abdul Wahhab) mengaku-ngaku bahwa kesesatan para pakar teologi tadi merupakan konsensus (ijma’) para ulama dengan mencatut nama para ulama seperti adz-Dzahabi, Imam Daruquthni dan al-Baihaqi.

Tokoh Pembaharu Agama (mujaddid) lain penerus faham salafi Ibnu Taimiyyah adalah muncul pada abad ke 19 di Afghanistan yang bernama Jamaluddin al-Afghani (1838-1898). Ajarannya diteruskan oleh muridnya dari Mesir di abad ke 19 – 20 M yang bernama Muhammad Abduh (1949-1905). Pemikiran Muhammad Abduh menyebar ke berbagai penjuru dunia lewat tulisannya yang dimuat dalam majalah al-Manar. Setelah beliau wafat pada tahun 1905, majalah al-Manar diteruskan oleh muridnya yang bernama Muhammad Rasyid Ridla (1865-1935). Kumpulan tulisan Muhammad Abduh dan M. Rasyid Ridla ini kemudian dibukukan menjadi Tafsir al-Manar.

Dalam perkembangannya aliran Salafi-Wahabi pun terpecah dalam banyak faksi (kelompok) dengan karakteristiknya masing-masing, tergantung pada imam mana yang diikutinya. Tokoh ulama Wahabi yang menjadi rujukan dan panutan saat ini adalah Muhammad Nashiruddin al-Albani seorang dosen Ilmu Hadits di Universitas Islam Madinah yang lahir pada tahun 1915 dan wafat 1 Oktober 1989. Ia dipuja-puja kaum Wahabi-Salafi bahkan dianggap lebih alim dari Imam Bukhori, karena ia men-Takhrij/mengomentari beberapa haditsnya Imam Bukhori (194 – 256 H).

Ajaran Salafi-Wahabi ini masuk ke Indonesia mulanya:
1) Dibawa oleh seorang tokoh pembaharu agama (mujaddid) asal Yogyakarta yang bernama Darwis yang aktif dan rutin mengikuti pemikiran Muhammad Abduh-M. Rasyid Ridla lewat majalah al-Manar dan ajaran Wahabi. Ia kemudian dikenal dengan nama KH. Ahmad Dahlan yang pada 18 Nopember 1912 mendirikan organisasi keagamaan Muhammadiyyah. Walaupun kenyataannya dalam amaliyah sehari-hari selama hidupnya KH. Ahmad Dahlan lebih dekat kepada madzhab Syafi’i. Namun sepeninggal beliau terjadi modernisasi total dari para penerusnya.

2) Syaikh Akhmad Soorkati (1872-1943) seorang tokoh pembaharu (mujaddid) asal Sudan yang kalah bersaing dalam Jami'at al-Khair di negaranya, kemudian Hijrah ke Indonesia dan tahun 1914 di Betawi mendirikan organisasi al-Irsyad.

3) Di Bandung pun muncul Mujaddid yang bernama A. Hasan yang juga dikenal sebagai Hasan Bandung atau Hasan Bangil yang tahun 1927 meneruskan organisasi PERSIS (Persatuan Islam) yang didirikan pada 1923 oleh KH. Zam Zam Palembang.

4) HOS. Cokroaminoto dengan PSII (Persatuan Syarikat Islam Indonesia).
Apa yang Menyebabkan Aliran "Islam Baru” Dapat Menyebar dengan Cepat?
Muhammad bin Abdul Wahab pernah menguji coba ajaranya kepada penduduk Bashrah, tetapi karena mereka adalah penganut fanatik ajaran Ahlussunnah wal Jama’ah, maka usahanya bagaikan menabrak batu karang. Kemudian Muhammad bin Abdul Wahhab menetap di Dir’iyah dan Pangeran Muhammad ibn Saud (dari Dir’iyah Najed) setuju untuk saling dukung-mendukung dengan Wahhabi.

Keluarga/Klan Saud dan pasukan/lasykar Wahhabi berkembang menjadi dominan di semenanjung Arabia, pertama menundukkan Najed, lalu memperluas kekuasaan mereka ke pantai timur dari Kuwait sampai Oman. Orang Saudi juga membawa tanah tinggi 'Asir di bawah kedaulatan mereka dan pasukan Wahhabi mereka mengadakan serangan di Irak dan Suriah, dan menguasai kota suci Shi'ah, Karbala tahun 1801.
Pada tahun 1802, pasukan Saudi-lasykar Wahhabi merebut kota Hijaz (Jeddah, Makkah, Madinah dan sekitarnya) di bawah kekuasaan mereka. Hal ini menyebabkan kemarahan Daulah Utsmaniyah Turki, yang telah menguasai kota suci sejak tahun 1517, dan membuat Daulah Utsmaniyah bergerak. Tugas untuk menghancurkan Wahhabi diberikan oleh Daulah Utsmaniyah Turki kepada raja muda kuat Mesir, Muhammad Ali Pasha.

Muhammad Ali mengirim pasukannya ke Hijaz melalui laut dan merebutnya kembali. Anaknya, Ibrahim Pasha, lalu memimpin pasukan Utsmaniyah ke jantung Najed, merebut kota ke kota. Akhirnya, Ibrahim mencapai ibukota Saudi, Dir’iyah dan menyerangnya untuk beberapa bulan sampai kota itu menyerah pada musim dingin tahun 1818.

Ibrahim lalu membawa banyak anggota klan Al Saud dan Ibn Abdil Wahhab ke Mesir dan Ibukota Utsmaniyah, Istanbul Turki, dan memerintahkan penghancuran Diriyah, yang reruntuhannya kini tidak pernah disentuh kembali. Pemimpin Saudi terakhir, Abdullah bin Saud dieksekusi di Ibukota Utsmaniyah, dan kepalanya dilempar ke air Bosphorus. Sejarah kerajaan Saudi Pertama berakhir, namun, Wahhabi dan klan Al Saud hidup terus dan mendirikan kerajaan Saudi Kedua yang bertahan sampai tahun 1891.

Perselingkuhan agama - ambisi kekuasaan - kepentingan asing dimulai dari wilayah Najed. Ketika lasykar Wahhabi - klan Al Saud yang dipimpin Abdul Aziz Ibnu Sa'ud menyusun kekuatan kembali disertai dukungan persenjataan mesin dari sekutu lamanya, Inggris (antek Amerika). Maka awal tahun 1900-an mereka menyerang kembali kota Hijaz yang saat itu dipimpin Raja Syarif Husain. Ketika itu Hijaz hanya dibantu oleh Daulah Utsmaniyyah Turki yang sudah mulai lemah, dan akhirnya pada tahun 1924 ketika kekuasaanya sudah mengecil Raja Syarif Husain mengasingkan diri ke kepulauan Cyprus dan kekuasaanya diserahkan pada putranya yang bernama raja Syarif Ali.

Raja Syarif Ali membuat kota-kota pertahanan baru, tapi lasykar Wahhabi-klan Ibnu Sa'ud dengan persenjataan canggih berhasil mengepung semua kota, hingga yang tersisa hanya pertahanan di pelabuhan Jeddah. Pada ahir 1925 ketika lasykar Wahhabi-klan Ibnu Sa'ud berhasil menguasai pelabuhan Jeddah, maka Raja Syarif Ali menyerah pada pemberontak.

Dari tahun 1925 inilah Hijaz dengan dua kota suci Makkah dan Madinah dikuasai oleh keluarga Sa'ud dan Wahhabi. Dan ahirnya tepat tanggal 23 September tahun 1932, Hijaz berubah nama menjadi al-Mamlakah al-'Arabiyyah as-Sa'udiyyah, Kerajaan Arab Sau'di, yang dinisbatkan kepada nama leluhurnya yakni Al Sa'ud, dengan Ibukotanya Riyadh. Dan tahun 1943 muncullah ARAMCO (Arabian-American Company) yang mengeksplorasi minyak Arab Saudi. Dari sejarah itulah, mengapa sampai saat ini Arab Saudi selalu tidak bisa bersuara selain seperti suara Amerika, sekalipun harus berbeda dengan negara-negara Islam lainnya.

Jatuhnya Hijaz ke tangan pemberontak pada 1925 tidak hanya berakibat perubahan pemeritahan, tapi juga merombak total praktek-praktek keagamaan di Hijaz dari yang semula Ahlussunnah wal Jama’ah menjadi faham Wahhabi. Seperti larangan bermadzhab, larangan ziarah ke makam-makam pahlwan Islam, larangan merokok, larangan berhaji dengan cara madzhab. Bahkan makam Rasulullah Saw., sahabat dan tempat-tempat bersejarah pun berencana akan digusur karena dianggap sebagai biang/tempatnya kemusyrikan.
Ketika aliran Salafi-Wahhabi berkembang di Dir’iyyah maupun Najed itu belumlah membuat risau umat Islam dunia. Tetapi ketika mereka menguasai pusat Islam yakni dua kota suci di Hijaz, maka hal ini menimbulkan dampak yang luar biasa, termasuk dalam persebarannya ke seluruh dunia. Melihat perubahan ajaran yang terjadi di Hijaz, maka hampir semua umat Islam Ahlussunnah wal Jama’ah di seluruh dunia memprotes rencana pemerintahan baru di Hijaz yang ingin memberlakukan asas tunggal, yakni madzhab Wahhabi.

Protes luar biasa pun muncul di Indonesia, ketika bulan Januari 1926 ulama-ulama Ahlussunnah wal Jama’ah di Indonesia berkumpul di Surabaya untuk membahas perubahan ajaran di dua kota suci. Dari pertemuan tersebut lahirlah panita Komite Hijaz yang diberi mandat untuk mengahadap raja Ibnu Sa'ud guna menyampaikan masukan dari ulama-ulama Ahlussunah wal Jama’ah di Indonesia. Akan tetapi karena belum ada organisasi induk yang menaungi delegasi Komite Hijaz, maka pada tanggal 31 Januari 1926, ulama-ulama Ahlussunnah wal Jama’ah Indonesia kembali berkumpul dan membentuk organisasi Induk yang diberi nama Nahdlatul Ulama (Kebangkitan Para Ulama) dengan Rois Akbar Hadhratus Syaikh KH. Hasyim Asy’ari .

Susunan delegasi Komite Hijaz NU untuk menghadap raja Ibnu Sa'ud adalah sebagai berikut:
Penasehat : KH. Abdul Wahab Hasbullah, KH. Masyhuri Lasem, KH. Kholil Lasem Ketua : KH. Hasan Gipo, Wakil Ketua : H. Shaleh Syamil Sekretaris : Muhammad Shadiq Pembantu : KH. Abdul Halim

Materi pokok yang hendak disampaikan langsung ke hadapan raja Ibnu Sa'ud adalah:
1) Meminta kepada raja Ibnu Sa'ud untuk memberlakukan kebebasan bermadzhab empat: Hanafi, Maliki, Syafi'i dan Hanbali. 2) Meminta tetap diramaikannya tempat bersejarah karena tempat tersebut telah diwakafkan untuk masjid. 3) Mohon agar disebarluaskan ke seluruh dunia setiap tahun sebelum jatuhnya musim haji, baik ongkos haji, perjalanan keliling Makkah maupun tentang Syekh. 4) Mohon hendaknya semua hukum yang berlaku di negeri Hijaz, ditulis sebagai undang-undang supaya tidak terjadi pelanggaran hanya karena belum ditulisnya undang-undang tersebut. 5) Jam'iyyah NU mohon jawaban tertulis yang menjelaskan bahwa utusan sudah menghadap raja Ibnu Sa'ud dan sudah pula menyampaikan usul-usul NU tersebut.

Daftar Pustaka:
• Al-Milal wa al-Nihal, Syaikh Abdul Karim asy-Syahrastani • Fath al-Bari fi Syarh Shohih al-Bukhari, Al-Imam Ibnu Hajar al-Asqolani • KH. Zainul Arifin, panglima Hizbullah, Seorang Pahlawan, NU Online • Pertumbuhan dan Perkembangan NU, Drs. Choirul Anam. Bisma Satu Surabaya • Resolusi Jihad dalam Peristiwa 10 November, M. Mas’ud Adnan, Jawa Pos • Telaah Kritis Atas Doktrin Faham Salafi / Wahabi, A. Sihabuddin • Dll.

Sejarah Logo Real Madrid Dari Masa Ke Masa



Quote:1902-1908
Saat pertama kali terbentuk pada 6 Maret 1902, Real Madrid sudah punya lambang sedrehana dengan tulisan MCF berwarna putih yang merupakan singkatan dari Madrid Club de Futbol. Logo ini berbentuk lingkaran dengan warna dasar biru tua.


 1908-1920
Pada 1908, Madrid menggunakan logo tulisan MCF dengan tambahan lingkaran dan perubahan model tulisan MCF yang dibuat lebih tipis.
1920-1931
Perubahan signifikan terjadi pada logo Madrid mulai 1920. Kala itu Raja Alfonso XIII memberikan status kebangsawanan sehingga Madrid mulai menggunakan nama Real Madrid Club de Futbol. Real bisa diartikan sebagai Royal. Mulai saat itu pula, gambar mahkota mulai ditambahkan di bagian atas logo los Merengues. Tapi warna biru dan putih masih mendominasi logo tersebut.
1931-1941
Saat pemerintahan dibubarkan pada 1931, semua simbol yang berkaitan -termasuk gambar mahkota dan penggunaan kata Real- dihilangkan. Meski begitu, pihak klub coba mempertahankan unsur kerajaan dengan mengganti gambar mahkota pada logo Madrid dengan garis tebal melintang bewarna ungu. Sebagai catatan, warna ungu merupakan warna yang menjadi ciri khas kerajaan di Madrid. Sementara itu, tulisan MCF yang sebelumnya berwarna biru berubah menjadi emas.
1941-1997
Ketika perang sipil berakhir pada 1941, gambar mahkota kerajaan kembali digunakan pada logo Madrid. Tapi garis ungu melintang tetap dipertahankan. Berbeda dari sebelumnya, logo madrid dibuat berwarna dan didominasi warna emas. Nama klub pun kembali menjadi Real Madrid lub de Futbol (RMCF).
Quote:1997-2001
Pada 1997, terjadi sedikit perubahan pada logo Madrid khususnya pada bentuk mahkota yang dibuat lebih kecil dan sederhana. Sementara itu, garis ungu melintang berubah menjadi biru tua.


Spoilerfor logo:
Quote:Quote:2001-Sekarang
Mengikuti perkembangan zaman di abad 21, Madrid melakukan perubahan kecil pada logonya, yaitu tulisan MCF disesuaikan dengan ukuran lingkaran dan dipertegas dengan garis pinggir berwarna biru tua.

foto - foto kenangan di pondok

di daerah bunga mayang lampung utara
pas waktu di kelas menjelang imtihan pondok
anak cewek dan cowok kelas 9 a
waktu reuni



Senin, 04 Januari 2016

Cara Menghilangkan Rasa Malas Sholat Dan Beribadah

Cara Mengatasi / Menghilangkan Rasa Malas Sholat Dan Beribadah.
Alasan saya memposting artikel ini adalah karena hampir semua orang pernah mengalami masalah ini.
mengatasi-malas-sholat.jpg

Terkadang kita sebagai manusia sering kali sibuk dengan urusan dunia.tetapi sering kali melalaikan kewajiban sebagai seorang manusia.yakni beribadah dan menyembah tuhan.hal ini lah yang menjadi problem manusia pada umumnya terutama di kalangan remaja.karena remaja cara berfikirnya biasanya adalah jangka pendek saja.maksudnya mereka hanya berfikir yang saat ini.mereka tidak memikirkan apa yang akan terjadi pada esok hari.itulah pemikiran yang biasanya dimiliki para remaja. Sholat terutama sholat 5 waktu merupakan kewajiban manusia terhadap tuhanya.Dalam hal ini Allah SWT juga berfirman dalam surat Adz-Dzariat ayat 56.berikut bunyinya.
.ﻭَﻣَﺎ ﺧَﻠَﻘْﺖُ ﺍﻟْﺠِﻦَّ ﻭَﺍﻟْﺈِﻧْﺲَ ﺇِﻟَّﺎ ﻟِﻴَﻌْﺒُﺪُﻭﻥِ
“Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan Manusia melainkan untuk menyembah kepadaku”. [Adz
Dzariyat [51] : 56].
Dari ayat diatas kita dapat mengambil kesimpulan yaitu Allah menciptakan Jin dan manusia untuk beribadah dan menyembah Allah.
selain itu shalat juga dijadikan pembeda antara seorang muslim dan orang kafir.disebutkan dalam salah satu hadits Nabi yaitu “yang membedakan muslim dan kafir adalah pada sholatnya”.Maksud dari hadits tersebut adalah seorang bisa dikatakan muslim apabila ia sudah mendirikan sholat.dan seorang bisa dikatakan kafir apabila ia tidak melaksanakan sholat.baik kembali lagi ke pembahasan utama.
Berikut ini adalah Cara Menghilangkan Rasa Malas Sholat Dan Beribadah.Simak baik-baik.

1.Jadikan sholat sebagai kebutuhan
Sholat bukan hanya dijadikan sebagai kewajiban saja,tetapi hendaknya juga dijadikan sebagai kebutuhan.karena jika sholat hanya dijadikan sebagai kewajiban.hal inilah yang bisa menjadi beban.dan apabila kita bisa menjadikanya sebagai kebutuhan maka akan terasa ringan.
2. Jangan Menunda sholat
Selain pahala sholat yang berkurang.Menunda sholat juga dapat menambah rasa malas.hal inilah yang biasa dilakukan setan untuk membujuk dan menggoda manusia.awalnya setan hanya membujuki untuk menunda.lalu mereka akan mengalihkan pikiran manusia agar lupa terhadap sholatnya misalnya tidur.itulah langkah-langkah setan.oleh karena itu jauhi langkah setan.
3. Mengingat Allah
Allah SWT telah memberikan nikmat yang banyak kepada manusia.kita ambil contoh saja nikmat bernafas.bayangkan jika anda harus bernafas dengan alat bantu yang biayanya mahal.berapa biaya yang harus anda bayar sampai berumur saat ini.sementara sekarang anda bernafas dengan gratis.jadi apa susahnya meluangkan waktu beberapa menit saja untuk menunaikan kewajiban anda sebagai manusia terhadap tuhanya.

4. Mengingat Kematian
Setiap yang bernyawa pasti mati.ingat kematian bisa datang kapan saja dan dimana saja.tidak hanya yang tua yang akan mati yang muda juga banyak bahkan yang bayi juga bisa meninggal.oleh karena itu persiapkan amal baik anda sebelum kematian itu datang.karena apabila kematian itu datang tidak ada yang bisa diperbaiki lagi.

5. ingatlah bahwa Siksa Allah sangat pedih
Allah akan menyiksa orang yang lalai terhadap sholatnya dengan siksa yang pedih.jadi perbaikilah ibadah anda sekarang sebelum Malaikat izra’il datang dan mencabut nyawa anda.karena apabila anda belum sempat bertaubat sampai akhir khayat anda maka bersiap-siaplah menanti azab yang sangat pedih.
Kesimpulan : dirikanlah sholat sebelum anda disholatkan maksunya dirikanlah sholat sebelum kematian menjemput anda.dan sekali lagi kematian itu bisa datang kapan saja dan dimana saja.jadi persiapkanlah.
Itulah artikel saya tentang Cara Mengatasi Rasa Malas Sholat Dan Beribadah dan pada artikel ini saya mengajak diri saya sendiri maupun para pembaca agar mendirikan shalat.karena shalat adalah amal yang pertama kali diperhitungkan di yaumul Hisab(hari perhitunganya amal manusia).semoga dengan dibuatnya artikel ini anda dapat bersemangat dalam beribadah kepada Allah SWT.

Senin, 28 Desember 2015

Gombal Tajwid Ala Santri bikin akhwat klepek-klepek


Hasil gambar untuk foto romantis islami
Aku di matamu mungkin bagaikan nun mati di antara idgham billagunnah, terlihat, tapi dianggap tak ada...

Jika mim mati bertemu ba disebut ikhfa syafawi, maka jika aku bertemu dirimu, itu disebut cinta....

Sejenak pandangan kita bertemu, lalu tiba2 semua itu seperti Idgham mutamaatsilain.. melebur jadi satu ....

Cintaku padamu seperti Mad Wajib Muttasil...Paling panjang di antara yang lainnya...

Setelah kau terima cintaku nanti, hatiku rasanya seperti Qalqalah kubro.. terpantul-pantul dengan keras....

Dan akhirnya setelah lama kita bersama, cinta kita seperti Iqlab, ditandai dengan dua hati yang menyatu....

Sayangku padamu seperti mad thobi'I dalam quran.. Buanyaaakkk beneerrrrr....

Semoga dalam hubungan kita ini kayak idgham bilagunnah ya, cuma berdua, lam dan ro' ..

Layaknya waqaf mu'annaqah, engkau hanya boleh berhenti di salah satunya. dia atau aku....

Meski perhatianku ga terlihat kaya alif lam syamsiah, cintaku padamu seperti aliflam Qomariah, terbaca jelas...
Hasil gambar untuk foto romantis islami
Kau & aku seperti Idghom Mutaqooribain.. perjumpaan 2 huruf yang sama makhrajnya tp berlainan sifatnya....

Aku harap cinta kita seperti waqaf lazim, terhenti sempurna diakhir hayat ....

Sayang, hubungan kita ini layaknya waqaf kafi yang berhenti akan lebih baik daripada dilanjutkan..

Seperti Hamzah Qat'ie yang perlu disebut, begitu pula namamu yang harus kusebut sebelum aku tertidur dan bermimpi indah.....

Di Dalam hatiku cuma ada kamu, layaknya Idgham Mithlain sighair,..cuma satu,.mim...

Tersebab mendo'akanmu kini do'aku seperti mad far'i, lebih panjang bacaannya dari yang biasa ...

Sama halnya dengan Mad 'aridh dimana tiap mad bertemu lin sukun aridh akan berhenti, seperti itulah pandanganku ketika melihatmu...

Layaknya huruf Tafkhim, Namamu pun bercetak tebal di fikiranku...

Seperti Hukum Imalah yang dikhususkan untuk Ro' saja, begitu juga aku yg hanya untukmu...

"Ketika ku pertama melihatmu, hatiku tak mampu memaknai rasa, seakan berjumpa dengan ayat الٓم،الر،طه،يٓس، dan seterusnya, meskipun singkat namun maknanya terungkap"

Semoga aku jadi yang terakhir untuk kamu seperti mad aridlisukun...

Ku ungkapkan maksud dan tujuan perasaanku seperti Idzhar, jelas dan terang.. Hasil gambar untuk foto romantis islami
 hanya untuk hiburan semata tidak bermaksud untuk melecehkan atau pun menghina siapapun hanya sebagai motivasi
 

Biodata Mesut Ozil Pemain bola muslim asal jerman

Biodata dan Perjalanan Karir Mesut Ozil
Nama Lengkap : Mesut Ozil
Tempat Lahir : Gelsenkirchen, Jerman
Tanggal Lahir : 15 Oktober 1988
Kebangsaan : Jerman
Posisi : Gelandang
Bermain di Klub : Arsenal fc
No gunggung : 11
Perjalanan Karir
Karir Junior:
1995–1998 : DJK Westfalia 04 Gelsenkirchen
1998–1999 : DJK Teutonia Schalke-Nord
1999–2000 : DJK Falke Gelsenkirchen
2000–2005 : Rot-Weiss Essen
2005–2006 : Schalke 04
Karir Senior:
2006–2007 : Schalke
2008–2010 : Werder Bremen
2010-2013 : Real Madrid
2013 : Arsenal
Karir timnas:
2006–2007 : Jerman U-19
2007–2009: Jerman U-21
2009–Sekarang : Jerman
Biodata Singkat
Mesut Ozil yang lahir di Gelsenkirchen pada tanggal 15 Oktober 1988 merupakan seorang pemain sepak bola berkebangsaan Jerman yang memiliki darah keturunan Turki. Saat ini ia bermain bersama klub Inggris Arsenal yg barusaja di datangkan dari Real Madrid tadi malam. Dia berposisi sebagai gelandang serang di klub dan timnas Jerman. Di Spanyol ia mendapatkan julukan El Búho (Si Burung Hantu) karena kemampuan operannya yang teliti meliputi sudut yang luas.(semoga di Arsenal lebih dari "El buho")
Demikian Biodata dan perjalanan kari dari Mesut Ozil yang merupakan Pemain Baru Arsenal dan Timnas Jerman.

berikut foto-foto abang ozil di lapangan

Hasil gambar untuk mesut ozil lagi berdoa di arsenal

Hasil gambar untuk mesut ozil lagi berdoa di arsenal
Hasil gambar untuk mesut ozil lagi berdoa di arsenal
Hasil gambar untuk mesut ozil lagi berdoa di arsenal
Hasil gambar untuk mesut ozil lagi berdoa di arsenal
Hasil gambar untuk mesut ozil lagi berdoa di arsenal
Hasil gambar untuk mesut ozil lagi berdoa di arsenal

 Hasil gambar untuk mesut ozil lagi berdoa di arsenal